Sabtu, 07 November 2009

Kata sambutan Ustad Yusuf Mansur


Assalamu'alaikum wr. wb.

1999 - 2009, tanpa terasa Wisatahati sudah berumur 1 dasawarsa. Dalam pada itu, setiap gerakan dakwah dan ibadah, melahirkan sunnatullah gerakan ekonomi. PERINTAH SHALAT, melahirkan peluang bisnis kaen, peci, mukena, sajadah. PERINTAH NUTUP AURAT, melahirkan peluang bisnis baju-baju muslim dan muslimah. PERINTAH ZAKAT dan SEDEKAH, melahirkan keharusan orang untuk bekerja, berusaha, berdagang, hingga mampu mengeluarkan zakat dan sedekah. PERINTAH PUASA, trutama puasa wajib yaitu Ramadhan, kita sama-sama tahu telah mampu menggerakkan roda ekonomi yang dahsyat sekali besarnya. PERINTAH HAJI melahirkan bisnis perlengkapan Haji Umrah berikut oleh-olehnya, bahkan hingga ke transportasi dan travel yang luar biasa besarnya, mulai dari negara tujuan masing-masing hingga di dua Kota Sucinya: Mekkah dan Madinah. terutama bila dikaitkan dengan ibadah ke dua tanah suci Mekkah dan Madinah. Belom lagi perintah-perintah lainnya: Makan Makanan Halal, Silaturahim, Menuntut Ilmu, Membaca al Qur'an, dan lain-lain. ISLAM adalah RAHMAT bagi Semesta. Seluruh ajarannya, bener-bener menjadi CAHAYA buat alam ini. Dan Islam sendiri adalah Miracle buat kami. Subhaanallaah. Wisatahati pun ketika ia digerakkan menjadi satu kendaraan syiar dan dakwah, juga ternyata sudah banyak melahirkan riak-riak kegiatan ekonomi; mulai dari buku-buku yang dilahirkan hingga kemudian memberikan keuntungan bagi para penerbit, kaset2, CD, DVD, yang juga kemudian memberikan keuntungan buat produsernya dan seluruh mata rantai produksi dan pemasarannya hingga kemudian ia sampai kepada masyarakat. Kini, maslahat kegiatan syiar dan dakwah Wisatahati itu kami PERBESAR, hingga kemudian kembali kepada visi misi bahwa maslahat itu juga HARUS DIRASAKAN oleh semua lapisan masyarakat juga. Tidak cuma sisi dakwahnya saja, sisi syiarnya saja, namun juga keberkahan dari kegiatan ekonomi yang muncul dari sisi positif kegiatan syiar, dakwah dan ibadah. Adalah tidak salah jika ada yang kemudian mengambil posisi menjadi penjual peralatan shalat, hingga ke mushaf al Qur'an. Tidaklah salah jika seseorang mengambil posisi sebagai penyedia makanan halal, obat-obatanan, hingga layanan jasa pendidikan. Pun tidaklah salah bila kemudian ada orang-orang yang mengambil posisi bukan sekedar membeli buku-buku Wisatahati dan atau mendengar CD dan melihat DVD Wisatahati saja. Melainkan ikut menjualnya dan menikmati keuntungan halal. Asal semua dilakukan dengan nawaitu ibadah, maka insya Allah apapun kegiatannya adalah menjadi ibadah, dan kami, Wisatahati, memfasilitasinya. Kami hadirkan MLM Miracle di usia ke sepuluh perjalanan syiar dan dakwah Wisatahati. Dengan maksud, membagi dan mengajak semua lapisan masyarakat, bukan saja dalam kegiatan dakwah dan ibadahnya, tapi juga di dalam kegiatan ekonomi yang terjadi. Dan kami pun mendorong lahirnya lagi dan terus berkembangnya lagi kegiatan-kegiatan ekonomi, usaha, dan perdagangan, hingga kesejahteraan masyarakat pun ikut meningkat seiring dengan perbaikan akkhlak dan kehidupan yang ditujunya. MLM Miracle ini punya kita. Punya kita semua. Selamat bergabung di Miracle, dan nikmati beragam keuntungannya. Jangan lupakan niatan awal, dan terus berada di jalur ini: Syiar, Dakwah, dan Ibadah.
Wassalamu'alaikum wr wb

ingin tau tentang MLM ini klik disini

Selasa, 03 November 2009

mlm ust yusuf mansyur


Berprofesi sebagai ulama, tidak melulu hanya mengejar segala sesuatu berbau agama, namun juga harus menyeimbangkan hidup antara kepentingan agama dan duniawi. Hal itulah yang menjadi patokan dai kondang, Ustadz Yusuf Mansyur.


Ditemui di Pesantren miliknya, Kampung Ketapang, Cipondoh, Tangerang, Kamis (17/9), penulis buku "Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang" ini membeberkan rencananya untuk merambah dunia MLM ("Multi Level Marketing").


"Insya Allah habis Lebaran, saya mau menjalankan MLM, dan produk yang saya jual berupa buku. Daripada masyarakat membeli di toko buku, pasti harganya lebih mahal," terangnya.


Ditambahkan olehnya, bahwa selain harga yang lebih murah, masyarakat yang menjadi anggota MLM miliknya akan mendapatkan keuntungan lain. "Kalau menjadi member banyak keuntungannya, itu bisa pergi umroh bersama saya," ujarnya sambil berpromosi.


Salah satu produk buku yang akan dijual melalui sistem "direct selling" ini adalah buku karyanya yang bertajuk "Kayak Lewat Jalan Tol". Ustadz keturunan Betawi ini memiliki alasan tersendiri mengapa memilih pengembangan usahanya hanya terfokus pada buku. "Ya, karena di dalam buku ini banyak manfaatnya," pungkasnya.